Tampilkan postingan dengan label pt gb. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pt gb. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Januari 2020

PT Solid Gold | Rupiah Tambah Stamina Gilas Dolar AS

Rupiah Tambah Stamina Gilas Dolar AS - Solid Gold Berjangka

PT SOLID GOLD  - Nilai tukar rupiah terus memperlihatkan keperkasaannya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (14/1/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terapresiasi 18 poin atau 0,13 persen di level Rp13.655 per dolar AS.Penguatannya kemudian bertambah menjadi 23 poin atau 0,17 persen ke level Rp13.650 pada pukul 08.04 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (13/1/2020), rupiah mampu berakhir menguat tajam 99 poin atau 0,72 persen di level Rp13.673 per dolar AS, level penutupan terkuatnya sejak Februari 2018.

Dilansir dari Bloomberg, penguatan nilai tukar rupiah ke level terkuatnya dalam hampir dua tahun didorong investasi yang dilakukan Uni Emirat Arab dan pernyataan Bank Indonesia (BI) akan membiarkan rupiah untuk terapresiasi.

Sementara itu, Wisnu Varathan, kepala ekonomi dan strategi di Mizuho Bank, berpendapat penguatan mata uang Asia pada umumnya didorong optimisme pasar terkait optimisme penandatanganan kesepakatan dagang AS-China pada pekan ini.

Di sisi lain, Bank Indonesia mengatakan bahwa penguatan nilai tukar rupiah sepanjang dua pekan pertama Januari 2020 merupakan imbas meningkatnya cadangan devisa Desember 2019 sebesar US$129,2 miliar.

Menurut Perry, penguatan nilai tukar rupiah juga mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia dimana perkiraan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi.Beberapa komponen fundamental lain kata Perry adalah stabilitas eksternal yang terjaga. Hal ini dalam artian, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) terjaga pada kisaran 2,3 persen-3 persen dari PDB.

Selain itu, penguatan rupiah juga konsisten dengan berlangsungnya mekanisme pasar yang secara baik. Tercermin sisi pasokan dari valuta asing yang lebih tinggi dari sisi permintaan.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas ikut menguat Selasa pagi ini terhadap dolar AS, dipimpin won Korea Selatan yang terapresiasi 0,33 persen pada pukul 08.05 WIB. - PT SOLID GOLD 

Baca Juga : 
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok
PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020

Selasa, 07 Januari 2020

PT Solid Gold | Tingkat Pemanfaatan Pabrik China Naik, Bijih Besi Lanjutkan Penguatan

Tingkat Pemanfaatan Pabrik China Naik, Bijih Besi Lanjutkan Penguatan - Solid Gold Berjangka

PT SOLID GOLD  - Bijih besi berjangka di China memperpanjang kenaikan pada perdagangan Senin naik untuk sesi keempat berturut-turut, karena tingkat utilisasi pabrik secara mingguan yang lebih tinggi menunjukkan permintaan pasar untuk bijih besi.

Berdasarkan data Bloomberg, kontrak berjangka bijih besi untuk pengiriman Mei 2020 di bursa Dalian pada perdagangan Senin ditutup menguat 0,8 persen menjadi 668 yuan per ton. Pada pertengahan perdagangan, bijih besi sempat menyentuh level 670 yuan per ton atau setara US$96,04 per ton.

Mengutip data konsultan Mysteel, tingkat pemanfaatan di 247 pabrik baja seluruh China naik menjadi 78,4 persen pada pekan lalu, naik dari 76,89 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Tingkat pemanfaatan pabrik yang lebih besar tersebut menunjukkan adanya peningkatan permintaan bijih besi, bahan baku pembuatan baja.

Menurut seorang pedagang yang berbasis di Shandong, permintaan untuk bijih besi telah membaik dalam beberapa perdagangan terakhir. Namun, restocking bijih besi dari pabrik akan segera berakhir karena liburan Tahun baru China sudah semakin dekat.

Oleh karena itu, harga berpotensi berbalik melemah setelah bergerak cukup baik dalam beberapa perdagangan terakhir.

Selain itu, bijih besi sesungguhnya juga masih dibayangi sentimen negatif seiring dengan jajak pendapat beberapa analis menunjukkan bahwa indeks PMI manufaktur dan jasa komposit China masih menunjukkan perlambatan, yaitu menurun menjadi 52,6 pada Desember dari 53,2 pada November.

Adapun, harga untuk produk baja diprediksi masih relatif stabil pada perdagangan awal tahun ini.  Kontrak rebar baja konstruksi paling aktif di Shanghai Futures Exchange, untuk pengiriman Mei 2020, berhasil membukukan kenaikan sebesar 0,2 persen menjadi 3.559 yuan per ton pada perdagangan Senin - PT SOLID GOLD 

Baca Juga : 
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok
PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020

Selasa, 31 Desember 2019

PT Solid Gold | Sarri Puji Habis Gol Indah Milik Ronaldo

Sarri Puji Habis Gol Indah Milik Ronaldo - Solid Gold Berjangka

PT SOLID GOLD  - Jakarta Futures Exchange atau JFX mengejar total volume transaksi hingga 8 juta lot di pengujung 2019, yang hanya bersisa 7 hari perdagangan seiring dengan memanasnya politik dalam negeri AS yang membuat pasar menjadi lebih volatil.

Direktur Utama Jakarta Futures Exchange Stephanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa sepanjang tahun berjalan, sesungguhnya pihaknya telah melampaui target volume transaksi pada 2019. Namun, dengan perkembangan kondisi politik AS saat ini pihaknya melihat potensi JFX dapat menutup 2019 dengan total transaksi lebih tinggi.

Dia mengaku optimistis bahwa impeachment Presiden AS Donald Trump dapat menjadi berkah bagi perdagangan berjangka komoditas Indonesia.

Berdasarkan data JFX, hingga 18 Desember, JFX telah membukukan volume transaksi sebesar 7.514.701 lot, atau 17% lebih tinggi dari target yang dipatok pada 2019 sebesar 6.425.045,29 lot.

Secara year on year, volume transaksi berhasil naik 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 6.36.579,4 lot.

Lebih perinci, volume transaksi multilateral mengalami kenaikan 9% yaitu sebesar1.364.572 lot dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.257.552 lot. Sementara itu, volume transaksi untuk kontrak bilateral berhasil naik cukup signifikan sebesar 20,4% atau 6.150.102,7 lot dibandingkan dengan 5.106.028,lot pada 2018.

Adapun, kontrak multilateral yang paling banyak diperdagangkan pada 2019 masih dipimpin oleh kontrak emas sebesar 622.412 lot atau 45,6% dari total keseluruhan kontrak multilateral.

Kemudian, disusul oleh kontrak kopi sebesar 380.825 lot yang berkontribusi 27,9% dari keseluruhan kontrak multilateral, kontrak olein sebesar 323.538 lot  atau 23,7% dan kontrak kakao sebesar 37.797 lot atau 2,8% dari keseluruhan transaksi multilateral.

Paulus mengatakan bahwa harga emas yang cukup fluktuatif sepanjang 2019 menjadi pendorong ramainya transaksi kontrak emas berjangka di JFX. Begitupun, lanjutnya, dengan adanya revitalisasi kontrak olein 10 yang juga menjadi penyumbang transaksi yang cukup besar.- PT SOLID GOLD 

Baca Juga : 
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok
PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020

Kamis, 26 Desember 2019

PT Solid Gold Berjangka | Demi Dapatkan Pogba, Juve Siapkan Uang Tunai dan Emre Can

Demi Dapatkan Pogba, Juve Siapkan Uang Tunai dan Emre Can - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Paul Pogba bisa kembali ke Juventus pada transfer Januari 2020 dengan nilai 60 juta euro ditambah Emre Can bergabung ke Manchester United (MU) tulis

Tuttosport dalam laman football-italia.Rumor kemungkinan kembali ke Turin sudah menyelimuti pesepak bola Prancis berusia 26 tahun itu sejak dia hengkang dari Juve pada banderol 105 juta euro pada Agustus 2016.

Pogba diketahui frustrasi dengan situasi di Old Trafford dan hanya tampil tujuhkali musim ini karena dibekap cedera pergelangan kaki.

Menurut surat kabar Tuttosport, Juve bisa saja memulangkan Pogba paling cepat Januari nanti karena tidak ingin keduluan oleh Real Madrid dan Paris Saint-Germain.

Untuk itu Juve sudah menyediakan dana 60 juta euro ditambah mantan gelandang Liverpool Emre Can.Juventus terseok-seok di bawah asuhan pelatih Maurizio Sarri yang membutuhkan gelandang yang kokoh untuk menyangga trisula Paulo Dybala, Gonzalo Higuain danCristiano Ronaldo.

Emre Can menghadapi masalah di Juve sehingga tidak dimasukkan ke skuat Liga Champions mereka.

Pilihan lain untuk mendepak Emre Can adalah dengan barter Leandro Paredes dari Paris Saint Germain, tetapi Juve lebih menginginkan Pogba. - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga :


Rabu, 25 Desember 2019

PT Solid Gold | Ragunan Diserbu 54 Ribu Pengunjung

Ragunan Diserbu 54 Ribu Pengunjung - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Sekitar 54 ribu pengunjung memadati Taman Margasatwa atau Kebun Binatang Ragunan di Jakarta Selatan saat libur Natal, Rabu (25/12/2019).

Kepala Satuan Pelaksana Promosi dan Pengembangan Masyarakat Taman Margasatwa Ragunan Ketut Widarsana di Jakarta, Rabu, mengatakan hujan mengguyur sejak pagi hingga siang tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berlibur ke kebun binatang itu.

Data kunjungan hari ini dari jam buka loket 07.30 WIB sampai jam tutup loket 16.00 WIB tercatat jumlah pengunjung sebanyak 54 ribu orang," kata Ketut, seperti dilaporkan Antara, Rabu

Menurut Ketut, sejak Minggu (22/12) sudah terjadi lonjakan pengunjung Kebun Binatang Ragunan pada momen libur sekolah sekaligus libur Natal dan tahun baru.Ia mengatakan pada Minggu tercatat sebanyak 58 ribu pengunjung yang datang, jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Hari Natal 25 Desember 2019.

Lalu pada hari Selasa (24/12) jumlah pengunjung alami penurunan dibandingkan Minggu, namun jumlah tersebut tergolong tinggi dibandingkan hari normal biasa.Khusus di hari Natal, Ragunan mengadakan kegiatan spesial dalam rangka berbagi kebahagian dengan pengunjung.

Hari ini ada penampilan khusus Santa Klaus yang berkeliling Ragunan menggunakan mobil golf, lalu membagi-bagikan hadiah kepada pengunjung," ujar Ketut.Kehadiran Santa Klaus ini dibagi dalam dua sesi yakni sesi pertama dari pukul 09.00 sampai dengan 12.00 WIB. Lalu dilanjutkan sesi kedua pada pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.

Hadiah yang dibagikan beragam berupa souvenir atau cinderamata dari Ragunanseperti pin, kipas, gantungan kunci, pulpen dan kalender.

Selain itu, pengelola juga memberikan hadiah kepada pengunjung yang bisa menjawab kuis dari petugas.

Pengunjung cukup antusias, kegiatan ini khusus karena ini hari spesial Natal jadi kita ingin berbagi kebahagian bersama pengunjung," tutur Ketut.

Jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung Natal tahun 2018, jumlah pengunjung Kebun Binatang Ragunan mencapai 80 ribu orang. Sedangkan tahun ini angkanya hanya 54 ribu orang. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 24 Desember 2019

Solid Gold Berjangka | JFX Kejar Total Transaksi 8 Juta Lot Hingga Akhir Tahun

JFX Kejar Total Transaksi 8 Juta Lot Hingga Akhir Tahun - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Jakarta Futures Exchange atau JFX mengejar total volume transaksi hingga 8 juta lot di pengujung 2019, yang hanya bersisa 7 hari perdagangan seiring dengan memanasnya politik dalam negeri AS yang membuat pasar menjadi lebih volatil.

Direktur Utama Jakarta Futures Exchange Stephanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa sepanjang tahun berjalan, sesungguhnya pihaknya telah melampaui target volume transaksi pada 2019. Namun, dengan perkembangan kondisi politik AS saat ini pihaknya melihat potensi JFX dapat menutup 2019 dengan total transaksi lebih tinggi.

Dia mengaku optimistis bahwa impeachment Presiden AS Donald Trump dapat menjadi berkah bagi perdagangan berjangka komoditas Indonesia.

Berdasarkan data JFX, hingga 18 Desember, JFX telah membukukan volume transaksi sebesar 7.514.701 lot, atau 17% lebih tinggi dari target yang dipatok pada 2019 sebesar 6.425.045,29 lot.

Secara year on year, volume transaksi berhasil naik 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 6.36.579,4 lot.

Lebih perinci, volume transaksi multilateral mengalami kenaikan 9% yaitu sebesar1.364.572 lot dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.257.552 lot. Sementara itu, volume transaksi untuk kontrak bilateral berhasil naik cukup signifikan sebesar 20,4% atau 6.150.102,7 lot dibandingkan dengan 5.106.028,lot pada 2018.

Adapun, kontrak multilateral yang paling banyak diperdagangkan pada 2019 masih dipimpin oleh kontrak emas sebesar 622.412 lot atau 45,6% dari total keseluruhan kontrak multilateral.

Kemudian, disusul oleh kontrak kopi sebesar 380.825 lot yang berkontribusi 27,9% dari keseluruhan kontrak multilateral, kontrak olein sebesar 323.538 lot  atau 23,7% dan kontrak kakao sebesar 37.797 lot atau 2,8% dari keseluruhan transaksi multilateral.

Paulus mengatakan bahwa harga emas yang cukup fluktuatif sepanjang 2019 menjadi pendorong ramainya transaksi kontrak emas berjangka di JFX. Begitupun, lanjutnya, dengan adanya revitalisasi kontrak olein 10 yang juga menjadi penyumbang transaksi yang cukup besar..- SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Senin, 23 Desember 2019

Solid Gold | Indeks Saham Diprediksi Melemah


Indeks Saham Diprediksi Melemah - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin diperkirakan melemah.

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,94% ke level 6.197,32. Penguatan ini didorong oleh sektor aneka industri dan tambang yang masing-masing naik 3,66% dan 1,78%.

Dalam riset hariannya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG pada Jumat pekan lalu ditutup menguat karena didorong oleh optimisme investor terkait dengan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan

China yang diperkirakan akan segera disetujui. Namun, untuk awal pekan ini Dennies memperkirakan IHSG melemah. Indikator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan, katanya.

Selain itu, investor masih menunggu kepastian dari kesepakatan negoisasi antara Amerika Serikat dan China. Dari dalam negeri, investor akan menunggu rilis data neraca perdagangan.

IHSG bakal bergerak dengan level resistance berada di rentang 6.207 hingga 6.216 dan level support dari 6.158 hingga 6.178. Saham-saham yang masih menarik untuk dicermati investor menurut Dennies antara lain ITMG, BBNI, dan SSMS.

Sementara itu, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai saat ini IHSG terlihat berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar di tengah penantian untuk kenaikan lanjutan.

Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji. Rilis data neraca perdagangan juga akan memberikan warga terhadap pergerakan IHSG.

Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang,” katanya.IHSG diproyeksikan berada di rentang 6.089 hingga 6.261. Adapun, William merekomendasikan saham-saham seperti ASII, HMSP, BBNI, BBCA, JSMR, INDF, ROTI, MYOR, dan UNVR - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 19 Desember 2019

PT Solid Gold Berjangka | Kurs Jisdor Menguat ke 13.983, Rupiah Menuju Apresiasi Hari Ketiga

Kurs Jisdor Menguat ke 13.983, Rupiah Menuju Apresiasi Hari Ketiga - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.983 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (19/12/2019).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.983 per dolar AS, menguat 24 poin atau 0,17 persen dari posisi Rp14.007 pada Rabu

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak ke level Rp13.984 per dolar AS dengan penguatan tipis 4 poin atau 0,03 persen pada pukul 09.22 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.Pada perdagangan Rabu (18/12/2019), nilai tukar rupiah berhasil berakhir terapresiasi 9 poin atau 0,06 persen di level Rp13.988 per dolar AS, penguatan hari kedua berturut-turut.

Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir pada 2019 yang akan dilangsungkan selama dua hari mulai Rabu (18/12/2019) hingga Kamis

Menurut 24 dari 27 ekonom dalam survei Bloomberg, BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5 persen. Adapun tiga ekonom lainnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga :


Rabu, 18 Desember 2019

PT Solid Gold | RDG BI Dimulai, Rupiah Bergerak Fluktuatif di Pasar Spot

RDG BI Dimulai, Rupiah Bergerak Fluktuatif di Pasar Spot- PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Rabu.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terdepresiasi tipis 3 poin atau 0,02 persen di level Rp14.000 per dolar AS.


Namun nilai tukar rupiah kemudian terapresiasi 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp13.995 dari level yang dibukukan pada perdagangan sebelumnya.Pada perdagangan Selasa (17/12/2019), nilai tukar rupiah berakhir di level 13.997 dengan penguatan 13 poin atau 0,09 persen terhadap dolar AS.

Ahli Strategi Makro DBS Singapura Chang Wei Liang mengatakan bahwa sentimen pasar akan tetap mendukung rupiah dengan Bank Indonesia yang diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya pada pekan ini.

Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir pada 2019 yang akan dilangsungkan selama dua hari mulai Rabu hingga Kamis

Sementara itu, menurut Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim, sentimen yang mendominasi pasar saat ini masih seputar hubungan dagang Amerika Serikat dan China.

Perwakilan Dagang AS Robert Lightizer mengatakan bahwa naskah kesepakatan damai dagang AS-China hanya tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin saja dan tidak ada perubahan yang mendasar karena semuanya sudah disepakati.. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 17 Desember 2019

Solid Gold Berjangka | Volume Ekspor November 2019 Turun

Volume Ekspor November 2019 Turun - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Peningkatan volume ekspor secara kumulatif Januari 2019 sampai November 2019 sebesar 599,7 juta ton dibandingkan dengan Januari-November 2018 sebesar 556,10 juta ton tidak cukup membantu kinerja neraca dagang menjadi surplus karena penurunan harga sejumlah komoditas yang mengalami penurunan.

Menurut ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana, secara umum ekspor mengalami kontraksi -5,7% (yoy) di tengah perbaikan harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Adapun penurunan nilai ekspor November yang tercatat hanya US$14,01 miliar disebabkan oleh anjloknyan harga komoditas ekspor andalan Indonesia, salah satunya adalah batu bara.

Jadi sebenarnya secara kumulatif, harga itu bukan hanya CPO dan keseluruhan harga cenderung turun, tetapi volume ekspor meningkat tahun ini,” ujar Wisnu melalui pesan singkat,Senin.

Hal ini diperkuat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume yang meningkat pada ekspor November 2019 sebesar 56,10 juta ton dibandingkan dengan

November 2018 sebesar 51,14 juta ton berbeda dengan pencatatan nilai keseluruhan.

Baca juga: Neraca Dagang November 2019 Defisit US$1,33 MiliarBPS menyebut, nilai ekspor Indonesia pada November 2019 hanya US$14,01 miliar lebih kecil dibandingkan dengan November 2018 sebesar US$14,85 miliar. Adapun rata-rata harga agregat barang ekspor Indonesia November 2019 sebesar US$249,7 per ton, lebih kecil dibandingkan dengan November 2018 sebesar US$290,4 per ton.

Dia menjelaskan, secara kumulatif, pencatatan neraca dagang November dengan defisit US$1,33 miliar menunjukkan sektor otomotif, besi, dan baja, perhiasan, dan pertanian masih mencatatkan sedikit kenaikan kinerja ekspor sepanjang tahun ini.

Di lain pihak, impor juga mengalami penurunan cukup dalam seperti bulan-bulan sebelumnya. Impor terkontraksi -9,2% (yoy). Adapun impor barang konsumsi tumbuh positif secara bulanan yakni 16,13% (mtm), dan 16,28% (yoy). Kenaikan ini, menurut Wisnu, tak lepas dari mulai naiknya permintaan barang konsumsi jelang liburan akhir tahun dan perayaan Natal serta Tahun Baru.

Meski demikian, pencatatan surplus pada Oktober 2019 berkat kenaikan barang modal pada bulan ini juga mulai mencatatkan penurunan, ujar Wisnu mewanti-wanti atas dampaknya terhadap kinerja manufaktur Indonesia.

Oleh sebab itu, Wisnu memproyeksikan pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, 18 Desember 2019 sampai 19 Desember 2019 untuk tetap menahan suku bunga acuan pada level 5,00%. Tujuannya untuk memberi ruang pada hasil relaksasi sebelumnya, serta menunggu gerak lanjutan kebijakan moneter The Fed.

Sementara itu, Kepala BPS Kecuk Suhariyanto juga membenarkan sepanjang November 2019 ada sejumlah komoditas ekspor yang harganya turun cukup drastis. Dia menyebut beberapa komoditas yang turun adalah batu bara sebesar 2,8% (mtm). Dia menyebut, harga ini berpengaruh pada total nilai ekspor-impor karena kontribus juga dari bahan bakar mineral. Beberapa komoditas lain yang turun adalah; nikel, emas, perak, timah, dan seng.

Beberapa komoditas yang naik harganya antara lain minyak mentah Indonesia (ICP) di dunia pada Oktober 2019 sebesar US$59,82 per barel menjadi US$63,26 per barel. Komoditas nonmigas lain yang mengalami kenaikan adalah minyak kernel, minyak sawit, karet, coklat, dan tembaga. Minyak sawit atau CPO tercatat naik 15,6%, dan karet naik 7,6%.- SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Senin, 16 Desember 2019

Solid Gold | Indeks Saham Diprediksi Melemah


Indeks Saham Diprediksi Melemah - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin diperkirakan melemah.

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,94% ke level 6.197,32. Penguatan ini didorong oleh sektor aneka industri dan tambang yang masing-masing naik 3,66% dan 1,78%.

Dalam riset hariannya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG pada Jumat pekan lalu ditutup menguat karena didorong oleh optimisme investor terkait dengan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan

China yang diperkirakan akan segera disetujui. Namun, untuk awal pekan ini Dennies memperkirakan IHSG melemah. “Indikator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan,” katanya.

Selain itu, investor masih menunggu kepastian dari kesepakatan negoisasi antara Amerika Serikat dan China. Dari dalam negeri, investor akan menunggu rilis data neraca perdagangan.

IHSG bakal bergerak dengan level resistance berada di rentang 6.207 hingga 6.216 dan level support dari 6.158 hingga 6.178. Saham-saham yang masih menarik untuk dicermati investor menurut Dennies antara lain ITMG, BBNI, dan SSMS.

Sementara itu, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai saat ini IHSG terlihat berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar di tengah penantian untuk kenaikan lanjutan.

Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji. Rilis data neraca perdagangan juga akan memberikan warga terhadap pergerakan IHSG.

Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang,” katanya.IHSG diproyeksikan berada di rentang 6.089 hingga 6.261. Adapun, William merekomendasikan saham-saham seperti ASII, HMSP, BBNI, BBCA, JSMR, INDF, ROTI, MYOR, dan UNVR - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 12 Desember 2019

PT Solid Gold Berjangka | Menanti FOMC Desember, Rupiah Terdepresiasi

Menanti FOMC Desember, Rupiah Terdepresiasi - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Rabu bersama dengan mayoritas mata uang Asia lainnya seiring dengan pasar yang menanti pertemuan kebijakan moneter The Fed.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.038 per dolar AS, melemah 0,13% atau 18 poin. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak menguat 0,1% menjadi 97,508.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pasar menanti pertemuan The Fed dan perkembangan perdagangan AS dan China sehingga pergerakan tampak lebih berhati-hati.

Dia memproyeksi pada perdagangan Kamis rupiah masih bergerak melemah di kisaran Rp13.990 per dolar AS hingga Rp14.070 per dolar AS.

Selain itu, belum ada kemajuan yang berarti terkait perdagangan AS dan China sehingga pasar pun masih mencari sinyal lebih baik terkait dengan penundaan batas waktu pengenaan kenaikan tarif impor AS untuk China.

Kepala Ekonomi dan Strategi Mizuho Bank Singapura Vishnu Varathan mengatakan bahwa rupiah bergerak turun karena investor menyaring sinyal yang bertentangan dari AS dan China terkait kemungkinan penundaan batas waktu tarif 15 Desemberuntuk tarif yang lebih tinggi.

Namun, Analis DBS, termasuk Chang Wei Liang dan Duncan Tan, dalam risetnya mengatakan bahwa rupiah dapat mempertahankan popularitasnya mengingat kebijakan moneter Indonesia yang relatif stabil sehingga membantunya untuk mendapatkan kekuatan kembali.Tercatat, imbal hasil obligasi Indonesia untuk tenor 10 tahun sedikit berubah menjadi 7,13% - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga :


Rabu, 11 Desember 2019

PT Solid Gold | Setelah 5 Hari Menghijau, Rupiah Terkoreksi Tipis

Setelah 5 Hari Menghijau, Rupiah Terkoreksi Tipis - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Rupiah gagal bertahan di zona hijau setelah menguat selama lima hari perdagangan berturut-turut dan ditutup melemah pada perdagangan Selasa (10/12/2019) di tengah ketidakpastian sengketa perdagangan antara AS dan China.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.020 per dolar AS, melemah tipis 0,07% atau10 poin dari penutupan hari sebelumnya. Pada pertengahan perdagangan rupiah sempat menguat cukup baik dan menyentuh level Rp13.990 per dolar AS, level tertinggi sejak 6 November.

Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa sentimen penggerak rupiah pada pekan ini masih dipengaruhi sentimen eksternal, menanti pertemuan antara AS dan China.

Kendati demikian, sesungguhnya rupiah mendapat dukungan seiring dengan data ekonomi dalam negeri yang berhasil dirilis lebih baik daripada perkiraan pasar. Bank Indonesia melaporkan indeks keyakinan konsumen domestik berhasil meningkat dan penjualan ritel juga tumbuh positif.

Dia memperkirakan pada perdagangan Rabu (11/12/2019) rupiah berpotensi untuk menguat di kisaran Rp13.990 per dolar AS hingga Rp14.040 per dolar AS.

Sementara itu, Pedagang FX INTL FCStone di Singapura Mingze Wu mengatakan bahwa masih ada harapan yang cukup positif terhadap pembicaraan perdagangan menjelang tenggat waktu kenaikan tarif pada 15 Desember. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 10 Desember 2019

Solid Gold Berjangka | Ekspor China Loyo, Harga Minyak Gagal Menguat

Ekspor China Loyo, Harga Minyak Gagal Menguat - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga acuan minyak mentah melemah pada Senin, setelah ekspor China tercatat turun dalam 4 bulan berturut-turut.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Januari 2020 melemah 0,46% atau 0,27 poin ke level US$58,93 per barel, pukul 14:57 WIB, sedangkan harga minyak mentah Brent turun 0,31% atau 0,20 poin menjadi US$64,19 per barel.

Awal pekan yang suram ini datang setelah data bea cukai China pada Minggu mengumumkan bahwa ekspor Negeri Panda pada November turun 1,1% dari tahun sebelumnya, berseberangan dengan ekpektasi kenaikan 1% dalam jajak pendapat Reuters.

Kendati data lain menunjukkan impor minyak mentah China melonjak ke rekor, pasar tetap gelisah bahwa pertikaian dagang AS dan China telah menghambat pertumbuhan global dan permintaan minyak.

Washington dan Beijing telah mencoba untuk menyepakati perjanjian dagang yang akan mengakhiri perang tarif. Namun, detail mengenai kunci negosiasi masih menjadi pembicaraan dalam beberapa bulan terakhir.

Asisten Menteri Perdagangan China Ren Hongbin pada Senin mengatakan, Beijing berharap sebuah kesepakatan dengan AS dapat terealisasi secepat mungkin.Penurunan pada Senin juga bertentangan dengan tanda-tanda pada pekan lalu bahwChina melonggarkan sikapnya dalam sengketa perdagangannya dengan AS, mengkonfirmasi penghapusan tarif impor untuk beberapa pengiriman kedelai dan babi.- SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Senin, 09 Desember 2019

Solid Gold | Harga Minyak Naik Lebih dari 1 Persen


Harga Minyak Naik Lebih dari 1 Persen - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG -  Harga minyak naik lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu  pagi WIB, dan membukukan kenaikan tajam mingguan setelah OPEC dan sekutunya sepakat untuk memperdalam pemotongan produksi sebesar 500.000 barel per hari pada awal 2020.

Pemotongan tambahan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen utama lainnya termasuk Rusia - kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ - akan berlangsung sepanjang kuartal pertama. Kelompok ini akan bertemu lagi pada awal Maret untuk pertemuan luar biasa guna menetapkan kebijakannya.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik satu dolar AS atau 1,6 persen menjadi ditutup pada 64,39 dolar AS per barel dan meningkat sekitar tiga persen pada minggu ini.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari ditutup 77 sen atau 1,3 persen lebih tinggi menjadi 59,20 dolar AS per barel - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga :